Selasa, 06 Februari 2024

Rabu, 06 September 2023

Menjalankan Komunitas Praktisi

 


Setelah komunitas terbentuk dan bergerak secara rutin, maka komunitas membutuhkan prinsip dasar yang melandasi seluruh pergerakannya. Prinsip 5M dapat membantu segala bentuk komunitas membingkai seluruh pergerakannya sehingga berdampak, baik bagi komunitasnya atau ekosistem pendidikan luas. Strategi 5M sendiri terdiri dari memanusiakan hubungan, memahami konsep, membangun keberlanjutan, memilih tantangan, dan memberdayakan konteks. Untuk mengetahui arti dari cara-cara tersebut, Anda bisa menyimak penjelasan berikut ini:


1. Memanusiakan Hubungan
Memanusiakan hubungan memiliki arti sebagai praktik pembelajaran yang berorientasi dalam membangun relasi positif satu sama lain, mulai dari orang tua, siswa dan guru. Sebelum adanya pembelajaran jarak jauh, guru dapat berkomunikasi dengan siswa dan orang tua secara langsung, namun setelah PJJ, setiap pihak yang bersangkutan harus mengakses internet dan teknologi yang dimiliki untuk berkomunikasi serta membangun relasi.

Untuk menerapkan hal ini, Anda bisa membangun hubungan yang baik dengan orangtua siswa, dengan cara mengetahui profil, kondisi orang tua, serta waktu untuk mendampingi anak belajar. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan suasana belajar anak berjalan kondusif.

Sebagai guru, Anda juga dapat berdiskusi dengan orangtua siswa mengenai cara belajar siswa, kebiasaan siswa yang dilakukan dirumah, latar belakang keluarga siswa, perkembangan dan proses belajar siswa, pekerjaan dan kondisi orangtua siswa. Melalui diskusi tersebut, Anda bisa lebih dekat dengan orangtua siswa serta mengenal hal apa yang dibutuhkan oleh siswa.

2. Memahami Konsep
Memahami konsep merupakan pembelajaran yang lebih dari sekadar menguasai konten. Memahami konsep memiliki arti mendalam dan bisa diterapkan dalam berbagai. Di mana tugas yang diberikan dalam pembelajaran berkaitan dengan lingkungan sekitar maupun masalah yang sedang terjadi. Namun sebelumnya, Anda bisa berkomunikasi terlebih dahulu kepada orang tua untuk membantu proses belajar siswa di rumah.

Dalam menerapkan strategi ini, Anda harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan orangtua siswa mengenai panduan pembelajaran anak. Di mana anak bukan hanya menguasai isi materi atau konten saja, tetapi penguasaan kompetensi yang bisa diterapkan dalam berbagai konteks.

Sebagai guru, Anda dapat berdiskusi dengan orang tua siswa mengenai aktivitas pembelajaran di rumah, apakah ada kendala atau masalah yang tidak bisa diatasi. Jika ada, mungkin Anda bisa membantu siswa tersebut dengan memberi materi tambahan. Diskusikan pula tujuan pembelajaran anak, dimana kegiatan belajar bukan hanya membuat anak menjadi tahu, tetapi memahami konteks pembelajaran untuk diaplikasikan dalam kehidupan.

3. Membangun Keberlanjutan
Membangun keberlanjutan merupakan praktik belajar untuk memandu siswa dalam memahami pembelajaran yang terarah, serta berkelanjutan melalui feedback atau umpan balik. Dalam hal ini, Anda bisa memberikan tugas yang jelas dan terperinci kepada siswa. Setelah itu, Anda bisa memberikan umpan balik berupa nilai, untuk mengetahui kemampuan siswa serta memotivasi belajarnya agar lebih semangat.

Untuk menerapkan strategi ini, Anda harus melibatkan orangtua siswa. dimana mereka juga memiliki peran penting untuk memberikan respon atau umpan balik terhadap hal-hal yang dilakukan anak ketika belajar di rumah. Hal tersebut akan berdampak baik terhadap perkembangan anak. Anda juga dapat berdiskusi mengenai materi yang dipelajari anak serta strategi untuk membantu anak belajar agar tidak kesulitan.

4. Memilih Tantangan
Memilih tantangan artinya praktik pembelajaran yang lebih menantang, misalnya dengan memandu siswa untuk memahami keahliannya melalui proses bermakna dan berjenjang. Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, Anda tidak hanya menyuruh siswa untuk menulis, tetapi dapat dikombinasikan dengan diskusi maupun kegiatan yang lebih seru untuk membuat siswa lebih aktif.

Sebagai guru, Anda bisa mengajak orangtua siswa untuk ikut terlibat dalam menerapkan strategi ini. Di mana orangtua dapat mengenali minat, bakat dan keahlian yang dikuasai anak dengan berbagai pilihan cara sesuai profilnya. Untuk mendukung kegiatan belajar anak, orangtua juga bisa memberikan pilihan media serta cara yang tepat untuk belajar dan mengerjakan tugas serta menyusun waktu belajar yang baik dengan anak.

5. Memberdayakan Konteks
Memberdayakan konteks memiliki arti sebagai praktik pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk menggunakan sumber daya serta kesempatan di berbagai komunitas sebagai sumber belajar serta tempat kontribusi terhadap perubahan. Tugas yang diberikan ketika pembelajaran juga dapat disesuaikan dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Komunitas dibentuk oleh manusia yang menjadi anggotanya. Maka setiap komunitas perlu memastikan bahwa hubungan dan interaksi yang terjadi, memanusiakan anggotanya. Komunitas perlu memastikan bahwa memanusiakan hubungan merupakan pangkal pergerakan komunitas. 

Senin, 17 Juli 2023

Lirik Lagu Belajar Perkalian Kelas 2 Subtema 2

 





Belajar Perkalian
(Irama Lagu “Becak” Ciptaan Ibu Sud)

Aku mau belajar, belajar perkalian.
Perkalian adalah penjumlahan berulang.
Ingat kata bu guru, aturan minum obat.
Ayo kawan mari kita belajar!

3 dikali 1 sama dengan berapa?
Itu sama artinya 1 nya ada 3
Ayo kawan semua mari kita jumlahkan!
Ayo kawan siapa tahu jawabnya?

Kegiatan KKG Bulan Januari 2024

 Perencanaan Kinerja di PMM Pemanyampaian Materi oleh bapak Rohman,S.Pd